June 20, 2009

REVIEW: THE HURT LOCKER






































"War is a drug"

Pernahkah kamu membayangkan menjalani hidup sebagai penjinak bom di daerah konflik? Kamu harus mempertaruhkan nyawa dengan resiko tubuh hancur berkeping-keping jika salah memotong kabel bom? Ketegangan inilah yang coba digali dalam film The Hurt Locker. Film ini berkisah tentang perjuangan tim elit penjinak bom Amerika Serikat, Explosive Ordnance Disposal (EOD), saat bertugas di perang Irak. Mereka bertugas menyisir area yang akan dilewati tentara AS dari ranjau yang ditanam tentara Irak. Tugas ini tidaklah mudah karena atasan mereka menjadi korban saat bertugas. Hidup para tentara berubah saat atasan yang baru, Sersan William James (Jeremy Renner) ternyata mengabaikan semua prosedur untuk menjinakkan bom. Film ini disutradarai oleh Kathryn Bigelow, yaa seorang wanita! Hebat yaa, khan jarang cewek yang jadi sutradara film perang. Untuk mendapatkan latar belakang Perang Irak, film ini memilih tempat di Amman, Yordania setelah sebelumnya dipindahkan dari Pangkalan Militer AS di Kuwait karena tidak mendapatkan ijin. Sebelum dibeli oleh Summit Entertainment, sebenarnya The Hurt Locker sudah banyak unjuk gigi pada berbagai festival, pada tahun 2008 film ini berhasil memenangkan Human Rights Film Network Award, SIGNIS Award, Sergio Trasatti Award, dan Young Cinema Award. The Hurt Locker juga ditulis oleh Mark Boal, seorang penulis freelance yang pernah mengikuti tim penjinak bom AS. Tapi entah kenapa film yang dipuji-puji para kritikus film sebagai film perang terbaik sampai saat ini (rumornya sih gitu) malah membuat saya bosan mulai dari pertengahan menuju akhir. Tapi saya mengagumi cara pengambilan gambarnya yang aduhai, saya acungi dua jempol. Usaha sang sutradara mengeksploitasi detail adegan proses melumpuhkan bom, serta mobil-mobil meledak dan hancur terlihat keren. :)




+ komentar + 1 komentar

November 30, 2009 at 12:11 PM

tx filmX..

Terimakasih Satrya_Rovers atas Komentarnya di REVIEW: THE HURT LOCKER

Post a Comment