March 18, 2009

FLASH BACK TO 2000: CAST AWAY







































"At the edge of the world, his journey begins"

Tiga hari yang lalu saya iseng nonton DVD Cast Away lagi (lagi..lagi..lagi..), trus kepikiran deh kenapa ga sekalian ditulis di blog aja! Hohoho.. Hey! Pecinta Tom Hanks wajib nonton film ini! Tentunya selain Forrest Gump dan The Terminal yaa.. :) Cast Away bercerita tentang seorang manager FedEx bernama Chuck Nolan (Tom Hanks) yang sangat menjunjung tinggi ketepatan waktu dalam mengirim barang. Chuck mempunyai seorang kekasih yang sangat dicintainya, Kelly (Hellen Hunt). Pada malam Natal dengan terpaksa ia harus berpisah dengan Kelly karena harus ikut terbang dengan pesawat pengirim barang FedEx, akan tetapi ia berjanji akan kembali pada malam tahun baru. Dasar sial, pesawat yang ditumpangi Chuck mengalami kecelakaan karena badai! Tidak ada yang selamat selain Chuck, namun ia terdampar di sebuah pulau terpencil tak berpenghuni. Meskipun sepanjang film kebanyakan hanya disuguhi wajah Tom seorang (dan hmm..sebuah bola voli yang diberi nama Wilson), saya tidak bosan..maksud saya..tidak pernah bosan. Mungkin karena saya pecinta Tom Hanks kali yaa, ga tau deh gimana kalau yang ga suka tapi harus lihat wajahnya terus sepanjang film. Hihi.. :) Tapi film ini bagus koq, bener" bikin kita mensyukuri hidup yang ada. Ngeliat gimana kerasnya Chuck Nolan bertahan hidup dalam pulau tersebut sampai akhirnya berhasil keluar. Meski merupakan pengalaman tidak menyenangkan, tapi di pulau tersebut ia belajar caranya mengobati sakit gigi sendiri, menangkap ikan dan kepiting, menyalakan api, serta membuat rakit sendiri. Ayo..ayo..yang belum nonton, selamat nyari DVD Cast Away yaa!











March 12, 2009

REVIEW: CONFESSIONS OF A SHOPAHOLIC



























A new job? Hopefully. A new man? Possibly.
A new handbag? Absolutely!

Rebecca Bloomwood (Isla Fisher) adalah seorang jurnalis. Pekerjaannya menulis artikel tentang cara mengatur keuangan. Hal ini bertolak belakang sekali dengan kebiasaannya yang suka sekali .. hmm .. berbelanja! Belanja ala Becky buka asal belanja biasa, ia seperti tidak bisa menahan diri ketika melihat suatu barang yang bagus, meskipun barang tersebut tidak penting. Baginya, dengan berbelanja sepuas hati, semua masalahnya dapat terselesaikan. Namun ketika tagihan kartu kreditnya yang berjumlah 12 mulai berdatangan, ia pusing tujuh keliling. Bagaimana tidak, jumlahnya sangat besar bukan main!!!! Confessions of a Shopaholic diangkat dari sebuah novel best-seller chicklit karangan Sophie Kinsella. Saya sendiri sudah baca novelnya dari tahun 2004 dan sukaaaaaaaaa banget! Sophie Kinsella merupakan salah satu penulis favorit saya dan Shopaholic Series (5 buku) udah jadi pajangan setia di lemari buku saya. Well, tadinya sebelum menonton film ini, saya sudah kecewa duluan melihat pemeran utamanya adalah Isla Fisher. Bukan tidak suka, tapi tidak sesuai dengan Becky dalam buku, di buku Becky adalah orang Inggris, bukan Amerika (Isla orang Amrik). Kedua, setting film ini mengambil latar kota New York, padahal di dalam buku itu di London. Harusnya diusahakan semaksimal mungkin mirip dengan novelnya dong, karena khan ini film adaptasi novel. Buttttt..setelah tadi barusan nonton filmnya, terus terang kekecewaan saya sirna. Filmnya bagus, simple, lucu, dan sangat menarik untuk ditonton. Akting Isla Fisher disini juga not bad, lucunya dapet, apalagi pas adegan nari2, ketawa ngakak abis. Tapi menurut saya Isla tetap kurang cocok memerankan Becky, karena kesannya Isla itu kurang fashionable. Biarpun pakai baju yang bagus" dalam film tetap saja rasanya ada yang 'kurang'. Yahh itu pendapat pribadi aja sih, karena dalam bayangan saya Becky itu fashionable sekali. Selebihnya semuanya pas! Pemeran Luke Brandon si Hugh Dancy cocok banget! Suze, bokap, dan nyokap Becky semua cocooookkkkk! Mengenai alur cerita film, menurut saya bagus" aja sih, secara ga gampang bikin film adaptasi novel. Confessions of a Shopaholic movie is quite good. Bingung aja kenapa banyak kritikus yang nyela ini dan itu. Recommended deh buat para ladies! :)

March 8, 2009

REVIEW: KAMBING JANTAN




































"sebuah FILM pelajar bodoh"

Akhirnya saya nonton juga filmnya Dika di hari keempat pemutaran Kambing Jantan. Sebenernya dari waktu tanggal 5 Maret kemaren bener" udah ga sabar banget kepengen nonton, tapi ada daya belum jodoh. Hihi.. Saya bisa dibilang termasuk orang yang nge'fans' sama Raditya Dika, punya semua buku"nya dan rajin baca blognya. Waktu pertama tau kalau Kambing Jantan mau naik ke layar lebar, saya senang bukan main, apalagi waktu tau kalau sutradaranya itu mas Rudi Soedjarwo! Dalam benak saya waktu itu, Kambing Jantan pasti akan memberi nuansa baru dalam perfilman Indonesia, yang akhir" ini monoton banget sama tema horor dan seks. Eneg tau. Well, setelah tadi nonton filmnya BAGUS KOQ! :) Visualisasinya mas Rudi emang keren banget, beda dari film" Indonesia yang lain, Kambing Jantan seperti punya keunikan tersendiri. Contohnya kamar tempat Dika telpon"an sama Kebo. Tapiiiiiiii..(ada tapinya nih)..koq lebih berat ke percintaannya yaa? Jujur aja saya lebih mengharapkan adegan komedinya diperbanyak, secara Raditya Dika khan terkenal banget dengan tulisan"nya yang kocak, jayus, dan sukses bikin para pembacanya ketawa. Tapi di film Kambing Jantan ini porsi komedinya sedikit, lebih banyak dramanya, which is beberapa temenku bilang katanya rada bikin bosen gitu. Yahh kalo menurut saya sih kembali ke selera masing" orang aja kali yaa! Film ini tetep punya adegan" lucu yang berhasil bikin saya ketawa lho, hampir di setiap scene yang ada Hariyanto saya pasti ngakak. Yang meranin tokoh Hariyanto itu si Edric Tjandra 'Extravaganza', kalau biasanya kita lihat Edric kayaknya lebay banget, tapi di Kambing Jantan dia malah kalemmmm bangetttt, soalnya disini dia khan jadi Hariyanto, murid asal Kediri. Bisa dibilang Edric adalah 'NYAWA' di film Kambing Jantan! Biarpun munculnya ga lama, tapi dengan adanya kehadiran Edric film ini tuh kayaknya lebih 'hidup'. Aktingnya Dika juga bagus lho untuk ukuran orang yang sama sekali belum pernah main film sebelumnya. Two tumbs up! Last but not least, mungkin orang" yang belum pernah membaca blog atau buku Dika sebelumnya akan menganggap film ini jayus dan ga lucu. Tapi menurut saya film Kambing Jantan ini termasuk film yang berhasil mengusung tema 'smart comedy', yang dimana kita harus dengerin dialognya untuk dapetin kelucuannya! Congratulations deh buat Raditya Dika, sukses banget ngasih contoh yang baik untuk para blogger" di Indonesia supaya tidak putus dalam berkarya! :)

March 5, 2009

REVIEW: SEVEN POUNDS





































"In seven days, God created the world and in seven second, I shattered mine"

Seven Pounds mengisahkan tentang seorang insinyur pesawat ruang angkasa bernama Tim Thomas (Will Smith) yang memiliki kehidupan sempurna, mempunyai istri yang cantik dan sangat dicintainya, juga tinggal di sebuah rumah yang sangat indah di tepi pantai. Namun suatu ketika, karena menggunakan telepon seluler saat sedang berkendara, Tim dan sang istri mengalami kecelakaan hebat. Kecelakaan tersebut mengakibatkan 7 orang meninggal dunia, termasuk istri Tim. Setelah kecelakaan itu Tim merasa sangat bersalah dan terbebani dalam hidupnya. Oleh karena itu ia merencanakan untuk mendonorkan organ" tubuhnya kepada 7 orang yang benar" membutuhkan, dengan tujuan agar mereka mendapatkan kehidupan baru. Tim pun mencuri identitas saudaranya, Ben Thomas, yang bekerja sebagai agen IRS (pajak). Dari data" di IRS akhirnya Tim berhasil menemukan calon" yang akan menerima donornya tersebut. Rencana ini berjalan tidak semulus yang ia kira, karena ditengah niatnya tersebut Tim malah jatuh cinta pada salah satu calon donornya yang bernama Emily Posa (Rosario Dawson), seorang wanita penderita gagal jantung akut. Seketika Tim berada dalam situasi yang sangat dilema. Alur cerita Seven Pounds termasuk sangat lambat, sedikit membingungkan di awal cerita. Namun menjelang pertengahan hingga akhir cerita barulah kita dapat memahami jalan cerita yang sebenarnya dan ikut terhanyut dalam haru. Melihat Will disini seperti kembali melihat penampilannya dalam The Pursuit of Happyness (2006), kurus, lemas, kumal. Sutradara dan kru Seven Pounds pun ternyata adalah orang" yang andil dalam The Pursuit of Happyness juga. Seven Pounds termasuk salah satu dari sekian banyak film yang memiliki ending yang kuat.