November 28, 2009

REVIEW: NINJA ASSASSIN




































"Fear not the weapon. But the hand that wields it."

Sejujurnya, alasan utama saya menonton film ini karena ada Rain! Haha.. Saya tidak perduli meskipun sang sutradara, James McTeigue, pernah menjadi asisten sutradara di The Matrix. I don't even like The Matrix. Menurut saya dengan adanya Rain film ini jadi punya daya tarik besar untuk dinikmati bukan hanya oleh kaum adam namun juga kaum hawa. Ceritanya tentang pertarungan ninja di dunia modern. Saya tadinya pesimis cerita tentang ninja bisa dibuat dengan setting modern, but hey it's quite good. Raizo (Rain) adalah salah satu pengikut clan Ozunu yang paling hebat. Sejak kecil Raizo yang yatim piatu sudah dibawa oleh ketua Ozunu masuk kedalam clan tersebut lalu diajarkan hal-hal yang dibutuhkan untuk menjadi seorang ninja pembunuh. Akhirnya Raizo pun tumbuh dalam kehidupan yang keras dan berhasil membuatnya menjadi seorang ninja dengan kemampuan yang luar biasa. Namun karena suatu hal, Raizo sadar bahwa clan yang diikutinya ini bukanlah clan yang baik, melainkan kebalikannya. Di tempat lain, seorang agen Europol bernama Mika (Naomie Harris) menemukan kejanggalan dalam aliran dana yang terjadi dalam pemerintahan dan berujung dengan pembunuhan yang dicurigai dilakukan oleh salah satu kelompok ninja. Beserta teman sesama agen Europol, Ryan Maslow (Ben Miles), akhirnya mereka berdua berusaha mengungkap fakta terselubung ini. Siapa sangka ternyata hal ini berhubungan dengan para petinggi negara dan tentunya .. ninja. Secara cerita, Ninja Assassin menurut saya biasa-biasa saja, tidak ada yang special. Malah di awal hingga pertengahan saya merasa sedikit bosan, namun ketika pertengahan menjelang akhir adegan actionnya mulai unjuk gigi dan memukau mata. Sayang, efek darahnya sedikit terlihat palsu. Keahlian Rain melakukan 'akrobat' dalam adegan action disini patut diacungi jempol. Dari info yang saya dapat, Rain latihan keras untuk semua adegan action di film ini. Bahkan ia pun melakukan hampir 90% sendiri, hanya 10% saja yang dilakukan oleh stuntman karena faktor keamanan. Tampaknya Rain sangat ingin agar semua orang tau bahwa ia juga bisa berakting dan usaha keras itu juga terlihat dari perubahan bentuk tubuhnya. Rain mengaku latihan fisik selama 8 bulan penuh, 6 hari dalam seminggu, 7 jam sehari. WOW! Silahkan lihat sendiri perbedaannya.. :)





November 27, 2009

MAU TIKET NEW MOON GRATIS?
























Jagoan Movies bekerja sama dengan majalah TOTAL FILM Indonesia akan bagi-bagi 10 tiket GRATIS New Moon untuk 5 orang pemenang yang beruntung.
(masing-masing pemenang akan mendapatkan 2 buah tiket).

Acara nonton bareng akan diadakan pada :
Minggu, 6 Desember 2009 di Djakarta Theater

Pertanyaan :
1. Sebutkan nama 7 orang anggota keluarga Cullen.
2. Tuliskan opini singkat kamu tentang majalah TOTAL FILM Indonesia yang baru terbit perdana bulan November ini, boleh juga masukan atau kritik.

Contoh Format Jawaban :
Nama : Gabby Hakim
No. HP : 0818 *** ***
Jawaban :
1. A, B, C, D, E, F, G
2. Yang saya tahu, Total Film ini majalah terkenal di UK. Sukses terus yaa untuk Total Film Indonesia! (terserah)


Kirim jawaban dari dua pertanyaan diatas ke email : jagoanmovies@gmail.com
Jangan sampai lupa menyertakan NAMA dan NOMOR HP.

5 orang pemenang yang beruntung akan diumumkan di blog ini pada hari Rabu, 2 Desember 2009. Ayo ikutan yaa!! :)

November 24, 2009

REVIEW: THE FOURTH KIND





































"There are four kinds of alien encounters. The fourth kind is abduction."

Saya menonton The Fourth Kind di closing INAFFF, sebetulnya saya tidak terlalu tertarik dengan film bertemakan Alien, UFOs, dan sejenisnya. Tapi setelah membaca dan mendengar beberapa good reviews dari teman dan para reviewers luar negeri saya jadi 'gatal' juga apabila tidak menonton. Film ini (katanya sih) diangkat dari kisah nyata di sebuah daerah bernama Nome, Alaska. Nome merupakan daerah yang lumayan sulit dijangkau karena untuk menuju kesana kita tidak dapat menggunakan angkutan darat maupun laut, satu-satunya cara untuk menuju kesana hanyalah melalui udara. Dan katanya di Nome ini banyak sekali kasus orang hilang secara tiba-tiba dan dalam jumlah yang besar, sehingga FBI pun sering mengirimkan orang-orangnya ke Nome untuk mengusut kasus ini. Kasus misterius ini lah yang akhirnya menjadi jalan cerita The Fourth Kind. Awal film dibuka dengan cara yang cukup keren, aktris cantik Milla Jovovich membuka film dengan kata pengantar "I'm actress Milla Jovovich and I will be portraying Dr. Abigail Tyler. What you are about to see is extremely disturbing." Mantappp khan! Haha.. Lalu dari awal sampai akhir film kita selalu disuguhkan footage-footage video secara berdampingan (yang katanya lagi) adalah rekaman asli yang diambil oleh Dr. Abigail Tyler sendiri yang berprofesi sebagai psikolog. Diceritakan bahwa warga Nome mengalami gejala yang hampir sama satu sama lain setiap hari yaitu selalu bangun tengah malam dan merasa diganggui 'sesuatu'. Lalu sebagian dari mereka berkonsultasi dengan Dr. Abigail, yang baru tinggal suaminya karena meninggal dunia. Kematian suaminya ini juga masih menjadi misteri, karena Dr. Abigail yakin kalau suaminya telah dibunuh pada saat sedang tidur. Ia sendiri sadar pada malah pembunuhan itu, namun anehnya ia sama sekali tidak bisa mengingat wajah sang pembunuh. Lalu setelah riset demi riset dilakukan, Dr. Abigail pun mengambil kesimpulan bahwa kematian suaminya ada hubungannya dengan 'curahan hati' para pasiennya. Of course semua berhubungan dengan aliens! Haha.. Sebenarnya saya agak kesulitan untuk me-review The Fourth Kind, karena memang sedikit rumit untuk dijelaskan. Yang pasti dengan diselipkannya rekaman asli video dan audio di film ini, membuat penonton semakin tegang. Terlepas dari asli atau tidaknya bukti-bukti rekaman tersebut. Kalau menurut saya sih sama sekali tidak asli. Semua hanyalah ulah sang sutradara, Olantunde Osunsanmi (what a name!). Karena setelah saya mencoba google-ing mencari bukti tentang keberadaan Dr. Abigail Tyler dll, hasil yang muncul semuanya berhubungan dengan film The Fourth Kind. Tepat seperti yang sudah saya duga! Tapi biar bagaimana pun menurut saya The Fourth Kind berhasil menyajikan tontonan unik dan menarik.





RANDOM COMMENTS ABOUT NEW MOON:















"They did a great job following the book and syncing it all together - kudos!" - sandscheng

"I know it wasn't the best or most brilliant movie in existence. I think if you go in with the expectation that it will be exactly like the book you will be disappointed, but if you realize that it has to be adapted to make it more visually pleasing and appealing to a larger audience, you will enjoy it. Basically just as faithful to its book as most other movie adaptations are." - satrrebelle

"This was far and away a much better film than the first. So, a great improvement, but still plenty of room for more. With the addition of director David Slade, on board for the third film, there is a very strong chance that those further improvements will be made." - bryan lomax

"I can't believe this movie has such low reviews! I'm gonna help it out a little, because there is no freaking way I'm going to let Twilight have a higher rating because this movie improved on the first one A LOT!" - kartman60

"It stayed completely faithful to the book, there isn't one thing in the book that the movie missed out, as a twilight fan i appreciate that! Catherine seemed to miss out on some of the things use 'twilighters' loved the most in the book!" - amyj

"The second was better than the first and I have high expectations that it will continue to improve with each one, as the characters fall into themselves more and become more experienced and comfortable with the roles. The acting is good, not great..some room for improvement." - lisalamy

"It still has its cheesy moments, but that can be expected (i mean just read the books) but it's nothing compared to Twilight. The writing is so much better, the acting, the fact that this movie has color, the score, pretty much everything is 100% better." - kaslesinthesky

"Chris Weitz did a great job especially with the effects, this film was so much closer to the book then Twilight was which made a huge difference for me. Some scenes were changed but you have to expect that, they cannot make it exactly like the novel, if you read the books you have to realize it would take a lot of money and be quite difficult to make these movies identical to them." - khae1031

"It's not a movie meant to contend for an Oscar, and I believe we should stop judging it as such. Enjoy it for what it is: a lovely little movie that makes you feel nice and tingly inside." - jess-somers

"I thought that Twilight was good but not great. In my opinion New Moon was way more dramatic then Twilight and the acting was a lot more advanced." - bexter

"New Moon. So different to twilight.Loved the music, the camera angles, EVERYTHING!" - cristobal_0296

"I saw New Moon yesterday and really loved it. It's not a 10, but I felt like I had to give the movie such a high grade, as so many people give it a 1 (Really?!). It must be only because people waited for it for such a long time and had such high expectations." - cleo1984

"The film is fantastically faithful to the book. There's a lot more to enjoy here than in the first installment." - TE

"Conclusion: If you are a fan and if you're able to ignore all the bad things you've heard, go have a look for yourself and you'll be glad you did. If you're expecting an action-packed Vampire-Werewolf clash, stay home and rent Underworld." - peeske_de_smale

(source: IMDb)

REVIEW: THE TWILIGHT SAGA: NEW MOON





























"The absence of him is everywhere I look. It's like a huge hole has been punched through my chest."

Just saw New Moon and surprisingly I LOVED IT! Stayed close to the book, which was a relief after the Twilight disaster. Yes, Twilight was a DISASTER (for me). Thanks to Chris Weitz who make it better than Catherine Hardwick. I'm not saying New Moon is super great or something, it was just quite good enough. Saya sama sekali tidak memiliki ekspektasi tinggi terhadap New Moon, karena menurut saya pasti akan jelek, sejelek Twilight. Ternyata saya salah, atau memang karena tidak berharap terlalu tinggi, menurut saya New Moon lumayan bagus. Christ Weitz termasuk setia terhadap bukunya, dimana hal-hal penting tetap dimasukkan kedalam film, meskipun tentu tidak bisa semuanya. Membuat film adaptasi novel, apalagi novel best seller seperti Harry Potter dan Twilight saga pasti bukanlah pekerjaan yang mudah. Menuangkan lembar demi lembar novel yang tebal kedalam film berdurasi dua jam tentu sulit. Kalau semua yang dibuku harus ada, pasti durasinya akan jadi empat bahkan lima jam. Harus ada yang dimaklumi bukan? Hehe.. Sebagai fans novel Twilight, saya puas dengan sekuel kali ini. Kenapa yaa banyak (sekali!) review buruk tentang New Moon, come on it's not that baaaadddd. Haha.. Satu-satunya hal yang belum beranjak lebih baik dibanding Twilight dulu cuma make-up Edward Cullen (Robert Pattinson) masih terlalu bencong! Bedak super putih dan lipstik merahnya masih heboh! Dilain pihak, Jacob Black (Taylor Lautner) berangsur-angsur menjadi lebih HOT, sixpack, and actually he's kinda cute. Bukan cuma Taylor, tapi seluruh anggota Quileute semuanya damn hot (for gay and girls of course)! Menurut saya Twilight series ini dibuat untuk cewek, cowok normal ga mungkin bisa suka nonton film ini. Dialognya terlalu mellow dan adegan percintaanya terlalu 'sweet' untuk cowok. Jadi kalau para cowok memberikan review pedas tentang New Moon yaa sangat wajar. Beruntung saya cewek, jadi gpp dong kalau muji New Moon kali ini? Haha.. Btw, Michael Sheen cocok jadi Aro, pemimpin vampire Volturi, I love him! Dakota Fanning malah biasa aja, cuma muncul sebentar juga. Ohh yaa..banyak fans yang kecewa karena porsi Robert Pattinson kurang banyak disini, ohh come on gals..di novel malah lebih sedikit khan? Disini Robert Muncul sekitar setengah jam, which is udah lumayan banyak dong! Lagian apa gantengnya sih Robert Pattinson? Saya malah berharap karakter Edward Cullen diperanin orang lain. Hehe.. Intinya, jangan terlalu berharap lebih dengan New Moon, maka tidak akan ada yang kecewa. New Moon lumayan bagus, jauh lebih bagus dari Twilight, tapi tetap tidak bisa menandingi novelnya. That's all.. :)





November 23, 2009

REVIEW: A CHRISTMAS CAROL 3D





































"Not quite a Disney Story, dark for young children"

Ga berasa Natal sebentar lagi, so yaa ga mungkin dong kalau saya melewatkan A Christmas Carol. Berharap banget setelah nonton film ini saya bisa merasakan suasana natal yang lebih awal. Dan ternyata saya salah, film ini malah cenderung ke 'dark animation' yang kalau untuk ditonton anak-anak pasti terasa sedikit seram. Saya sendiri belum pernah membaca novel karya Charles Dickens sebelumnya, juga belum pernah menonton A Christmas Carol versi yang lebih terdahulu. Jadi, saya kurang tau juga bagaiman komentar para fans setia Christmas Carol. Bercerita tentang seorang kakek bernama Ebenezer Scrooge (Jim Carrey) yang sangat kikir, sang kakek juga tidak percaya dengan keindahan hari Natal. Baginya merayakan hari Natal sama saja dengan menghabiskan waktu dan uang secara sia-sia. Lalu pada malam Natal, ia kedatangan hantu Marley (Gary Oldman) yang sesama hidup dulu adalah teman baik Scrooge. Marley lalu memberitahukan Scrooge bagaiman menderitanya ia setelah kematian karena selama hidup selalu tamak dan tidak pernah berbuat baik. Lalu ia pun mengirimkan tiga hantu kepada Scrooge yaitu hantu Natal masa lalu, hantu Natal sekarang, dan hantu Natal akan datang. Di setiap waktunya bersama masing-masing hantu tersebut Scrooge lalu menemukan arti Natal yang sesungguhnya. Sebuah pelajaran luar biasa untuk merubah diri ke arah yang lebih baik. Film ini menurut saya membosankan dan tidak seru. Yang bisa dibanggakan dalam film ini hanyalah 'nilai' baik dalam hidup yang patut kita tiru. Selebihnya biasa saja. Namun, saya menyarankan anda untuk menonton versi 3D, saya menyesal tidak menonton versi 3D-nya kemarin. Karena pasti akan seru, dari awal sampai akhir banyak salju dimana-mana lalu adegan terbang dengan tempo cepat, which is akan terlihat keren sekali di 3D. Dari cerita biasa saja, tapi very recommended for the 3D version. Just enjoy the ride, quite good to start your christmas though.. :)





November 21, 2009

WELCOMING 11th JIFFEST 2009!






















(please zoom this picture to look at the schedule)

Akhirnya festival film terbesar di Indonesia yaitu JIFFEST (Jakarta International Film Festival) hadir juga untuk kesebelas kalinya. Wajib - kudu - harus - pada nonton nih, soalnya film-filmnya keren semua! Jiffest akan diadakan tanggal 4 - 12 Desember 2009 dan hanya bertempat di Blitzmegaplex Grand Indonesia.

Jadwal film di Jiffest 2009:

4 Des
OPENING MOVIE - Sang Pemimpi (The Dreamers)
5 Des
Max & Co.
Terribly Happy (Frygtelig Lykkelig)
The Damned United
Ten Conditions of Love
Three Monkeys (Üç maymun)
Swiss Shorts
Love & Rage (Vanvittig Forelsket)
You Cannot Hide from Allah
Chiko
Letters to the President
North (Nord)
15 Malaysia
The Damned United
Burma VJ: Reporting from a Closed Country (Burma VJ: Reporter i et lukket land)
Bilal
Home
6 Des
Jerichow
Troubled Water (DeUsynlige)
On a Tightrope
Fugu
A Road to Mecca: The Journey of Muhammad Asad (Der Weg nach Mekka - Die Reise des Muhammad Asad)
Balibo
Hold Me Tight, Let Me Go
Max & Co.
S-Express : Indonesia
Mammoth
Soundtrack For A Revolution
Sawasdee Bangkok
Kala Malam Bulan Mengambang (When the Full Moon Rises)
7 Des
Garuda Di Dadaku (Garuda In My Heart)
Romeo Juliet
Babi Buta Yang Ingin Terbang (Blind Pig Who Wants To Fly)
Chiko
You Cannot Hide from Allah
Letters to the President
S-Express : Singapore
Dernier Marquis (Adhen)
S-Express : Thailand
Love the Beast
The Damned United
Citizen Juling (Polamuang Juling)
Coco Before Chanel (Coco Avant Chanel)
Around the World with Joseph Stiglitz
Everlasting Moments (Maria Larssons eviga ögonblick)
Applause (Applaus)
8 Des
King
Kado Hari Jadi (The Anniversary Gift)
Pintu Terlarang (The Forbidden Door)
Hold Me Tight, Let Me Go
International Shorts
Gubra (Anxiety)
Mammoth
A Dream For Kabul
Coco Before Chanel (Coco Avant Chanel)
Malaysian Gods
Home
Soundtrack For A Revolution
Terribly Happy (Frygtelig Lykkelig)
Sepet (Slit Eye)
On a Tightrope


9 Dec
Merantau (Merantau Warrior)
Cin(t)a (God is a Director)
Jermal
Troubled Water (DeUsynlige)
S-Express : Chinese
The Beaches of Agnes (Les Plages D\'Agnes)
Ten Conditions of Love
Three Monkeys (Üç maymun)
99% Honest (99% ærlig)
Coffee & Allah
Muallaf (The Convert)
(500) Days of Summer
The Headless Woman (La Mujer Sin Cabeza)
Around the World with Joseph Stiglitz
Love the Beast
10 Dec
Get Married 2
3 Doa 3 Cinta (3 Wishes 3 Loves)
Keramat (Sacred)
A Dream For Kabul
Balibo
Sepet (Slit Eye)
S-Express : Phillipines
S-Express : Malaysia
Jerichow
At The End of Daybreak (Sham moh)
A Road to Mecca: The Journey of Muhammad Asad
Adela
Legend is Alive (Huyền Thoại Bất Tử)
North (Nord)
Dernier Marquis (Adhen)
11 Dec
Bukan Cinta Biasa (Not An Ordinary Love)
Under the Tree
Coffee & Allah
99% Honest (99% ærlig)
Identitas (Identity)
Little Soldier (Lille Soldat)
Muallaf (The Convert)
Winter Silence (Winterstilte)
Calimucho
Love & Rage (Vanvittig Forelsket)
Manila
Gubra (Anxiety)
Departures (Okuribito)
Talentime
The Beaches of Agnes (Les Plages D\'Agnes)
(500) Days of Summer
Rabun (My Failing Eyesight)
Kala Malam Bulan Mengambang (When the Full Moon Rises)
12 Dec
Calimucho
Here
Departures (Okuribito)
Swiss Shorts
Everlasting Moments (Maria Larssons eviga ögonblick)
Legend is Alive (Huyền Thoại Bất Tử)
Little Soldier (Lille Soldat)
Bilal
CLOSING MOVIE - New York I Love You

Khusus untuk OPENING dan CLOSING movie tiket tidak dijual melainkan khusus undangan saja (hikz!). Untuk informasi lebih lanjut mengenai pre-sale, harga tiket, dll, silahkan langsung kunjungi website Jiffest http://www.jiffest.org

SEE YOU THERE FOLKS!

(Daftar film yang bakal ditonton Jagoan Movies :
(500) Days of Summer (ini wajibbb!!), Coco Before Chanel, Mammoth, Everlasting Moments, The Damned United, Departures, Love The Beast, dll. Pengen bangettt nonton Sang Pemimpi dan New York, I Love You!!!!)

November 19, 2009

REVIEW: 2012





































"The end is just the beginning."

2012 kiamat? Ahh kata siapa.. Yang bisa meramal kapan kiamat tiba khan hanya Tuhan. Kita manusia, atau suku Maya, dan suku apapun itu tidak berhak sama sekali menetapkan hari kiamat. Film ini termasuk sangat sukses dari segi penjualan tiket di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Ditambah lagi larangan MUI dan FPI (dan sejenisnya) yang mengatakan mau menarik film ini dari peredaran. Dengan alasan, katanya film ini menggoyahkan iman, halah! Iman seseorang ga bisa diukur dari sebuah film, bung! Hehe.. Btw, filmnya sendiri biasa-biasa aja. Hanya menang di efeknya yang menakjubkan, sisanya ga ada yang special. Plot cerita klise banget, akting pemain juga tidak terlalu istimewa. Tapi Morgan Lily yang disini berperan sebagai anak John Cusack lucu juga yaa! I loveeee her! Saya juga suka John Cusack, sejak dari Serendipity (2001) tentunya! Hihi.. Tapi sayangnya di film ini akting John tidak 'wahh'. Dari awal film tanpa ba bi bu kita langsung disuguhkan kejadian dimana bumi sudah siap kiamat. Tentang kenapa kiamat itu bisa terjadi rasanya kurang dijelaskan disini. Pokoknya kiamat. Hehe.. Dengan cepat kiamat datang dan the rest of the film is about how we can survive from the end of the world. That's all. Seru sih melihat bagaimana Jackson Curtis (John Cusack) dan keluarganya berusaha menyelamatkan diri dari musibah besar itu. Yang dimana ternyata pemerintah telah merencakan aksi penyelamatan yang hanya dapat diikuti oleh orang yang mempunyai sangat-amat-banyak-uang. Ketebak dong akhirnya gimana? Yaa..plotnya memang se-simple itu. Sang sutradara, Roland Emmerich tampaknya memang sangat terobsesi dengan kiamat, setelah Independence Day (1996), Godzilla (1998), The Day After Tommorow (2004), sekarang giliran 2012. Saya sih lumayan menikmati film ini, enjoy aja.. Memang harusnya seperti itu khan kalau nonton film seperti ini? Ngapain juga kiamat dipusingin! Hehe.. :)





November 16, 2009

REVIEW: PARANORMAL ACTIVITY





































"What happens when you sleep?"

Paranormal Activity sangat menarik minat saya untuk nonton, mulai dari judulnya, poster, sinopsis, dan trailernya. Beruntung film ini ditayangin di INAFFF 2009, dan kemarin saya berkesempatan untuk nonton. Memakai konsep yang sama dengan film The Blair Witch Project (1999) yaitu menakuti penonton dengan menampilkan horror dari sisi nyata, anda akan merasa terlibat langsung di dalam film ini. Paranormal Activity bercerita tentang sepasang kekasih Katie (Katie Featherston) dan Micah (Micah Sloat) yang sudah tinggal serumah namun sering merasa diganggui 'sesuatu'. Akhirnya Katie pun mengaku pada Micah kalau kejadian horror seperti ini sudah sering dialaminya dari kecil. Bukannya takut, Micah malah penasaran dan membeli kamera lengkap dengan mikrofonnya, guna merekam kejadian disaat mereka sedang tidur! Gilaaaaa..males banget ga sih ngerekam 'sesuatu' itu? Okay, bagian ini memang cukup membuat saya seram, karena memang betul khan kita tidak tahu apa aja yang terjadi ketika kita sedang tidur. Bisa aja TV nyala sendiri, atau jendela tiba-tiba kebuka, ada langkah kaki, dll? Hiiiiiiiiii..merinding!!! Emosi penonton pun kemudian mulai ikut terbawa mengikuti kejadian demi kejadian menyeramkan yang dialami Katie dan Micah. Menurut saya, film ini lumayan seram, tapi ga seram-seram banget! Bingung juga kenapa ada yang bilang filmnya serammmm banget. Yaa..emang bisa bikin parno sih kalau diinget-inget terus, tapi ga terlalu serem sampe gimana gitu koq. Ohh yaa, ending di DVD bajakan dan di bioskop beda lho! So, go watch it on the theatre guys! Percaya deh, endingnya lebih seru yang di bioskop. Jangan sampai ga bisa tidur lho yaa.. :)





November 15, 2009

REVIEW: RUMAH DARA (MACABRE)






































Setelah menanti cukup lama, akhirnya saya mendapat kesempatan untuk menonton film Rumah Dara karya The Mo Brothers di Opening INAFFF (Indonesia International Fantastic Film Festival) 2009 kemarin. Dan ternyata penantian saya selama ini tidak sia-sia karena Rumah Dara was f*ckin AWESOME! Bercerita tentang enam anak muda yang tiba-tiba ditengah jalan bertemu dengan seorang wanita yang mengaku habis dirampok, lalu mereka berbaik hati untuk mengantarkan wanita tersebut pulang. Namun siapa sangka kalau wanita tersebut akhirnya malah membawa hidup mereka semua kedalam jurang maut yang mencekam. Pembunuhan sadis pun mulai mendera mereka satu persatu. Mengusung genre slasher (semacam Saw, Hostel, dll) yang notabene masih asing dan sangat jarang digarap oleh sineas perfilman Indonesia, Rumah Dara hadir membawa angin segar. Selain menarik minat penonton tanah air, film ini juga sangat menarik minat dunia internasional lho! Akting para pemain disini patut diacungi dua jempol. Julie Estelle seperti biasa tampil begitu meyakinkan. Shareefa Daanish membawakan peran dengan penuh totalitas, wajar saja kalau gelar Best Actress di PiFan berhasil dikantonginya. Tidak kalau memukau, Arifin Putra kali ini membuat semua penonton terpana dengan aktingnya yang ternyata tidak bisa dianggap remeh. Ini bisa dikatakan penampilan terbaiknya selama ini. Sigi Wimala pun bermain sangat baik. Ario Bayu dengan kharisma khasnya. Lalu, debut layar lebar VJ Daniel juga tidak bisa dikatakan jelek, langkah awal yang baik. Imela Therinne top banget, karakter psycho-nya dapet! Tidak ketinggalan nama-nama lain seperti Dendy Subangil, Mike Muliadro, Ruly Lubis, Aming, dll, yang semuanya bermain baik. Timo dan Kimo a.k.a The Mo Brothers selaku sutradara menurut saya telah berhasil membawa horror di Indonesia ke tingkat yang lebih baik dari sebelumnya. Belum sempurna memang, tapi menurut saya ini adalah horror terbaik yang dimiliki Indonesia so far. Saya juga merasa beruntung sekali karena kemarin mendapat kesempatan menonton versi uncut-nya yang dimana belum sensor sana sini. Juga sengaja tidak saya bocorkan jalan cerita film dan spoilers disini, kasihan yang belum nonton nanti jadi tidak seru lagi khan! Apalagi tayangnya juga masih lumayan lama. Rumah Dara akan rilis di seluruh Indonesia tanggal 22 Januari 2010, wajib tonton yaa! Dukung terus perfilman Indonesia guys, jangan hanya Hollywood dong! Sukses buat The Mo Brothers, semoga film-film berikutnya semakin berkualitas dan tetap 'ENAAAK KANNNNN?'