July 31, 2009

REVIEW: UP






































"A wilderness explorer is a friend to all, be it bird or fish or tiny mole!"

As I mentioned it to you before, I ♥ Pixar animations! Bagi saya masih Pixar jagonya film animasi sampai sekarang. Hal ini diperkuat lagi setelah saya menyaksikan Up. Setelah bersabar menunggu selama hampir satu setengah bulan, akhirnya keinginan untuk nonton Up kesampean juga. Duhh..kenapa sih bioskop Indo telat banget masukin Up? Sempet udah ada godaan untuk beli DVD aja, tapi untungnya niat bisa diurungkan, hehe.. Harus nonton di bioskop yaa, soalnya animasinya bagus banget, gambar warna-warni, pemandangannya bagus deh pokoknya! Kalau soal ceritanya sendiri udah pernah saya bahas beberapa bulan lalu, tentang Carl Fredricksen (Edward Asner) seorang kakek yang berjiwa petualang dari kecil. Ia dan sang istri mempunyai impian untuk bisa mengunjungi dan tinggal dekat tepi air terjun di Amerika Selatan. Namun sayang sang istri meninggal dunia sebelum impian mereka itu tercapai. Kehidupan tenang Carl yang dijalaninya sendiri sepeninggal istrinya menjadi terusik ketika daerah rumahnya akan dibangun gedung-gedung bertingkat, hanya tersisa rumah Carl. Mau tidak mau Carl terpaksa harus merelakan tanahnya itu. Tapi ia tidak rela meninggalkan rumah kesayangannya! Akhirnya ide gila nan ajaib dijalankan sang kakek, yaitu dengan menggantung beratus-ratus balon gas di atap rumahnya sampai-sampai rumah itu pun terangkat semua dan Carl siap terbang menuju Amerika Selatan berserta harta karunnya yang tinggal satu-satunya itu. Eittsss..ternyata Carl tidak sendiri! Si bocah pramuka lucu bernama Russell (Jordan Nagai) secara tidak sengaja ikut dengan Carl terbang menuju tempat impiian sang kakek. Wahh..pokoknya seru deh perjalanan mereka, dari mulai bertemu dengan burung aneh berwarna-warni, sampai gerombolan anjing yang bisa bicara. Hehe.. Tonton aja sendiri yaa guys, nanti kalau diceritain semua disini malah jadi ga seru dong! Btw, menurut saya sih bagus yaa, secara Pixar gitu lho! Tapi entah kenapa saya masih lebih prefer ke Finding Nemo atau Wall-E. Hmm..animasinya Up sih bagus banget, two tumbs up! Tapi kayaknya unsur humor yang ada disini kurang menggelitik dibandingkan dengan kedua judul yang saya sebut tadi. Lucu sihhhhh, tapi ga 'banget'. Ga tau yaa apa mungkin syaraf ketawa saya hari ini lagi error karena kecapean seharian dari pagi? I dunno. Tapi film ini mempunyai makna yang bagus banget koq. Terus saya juga salut, karakter kakek tua galak pun ternyata bisa dibuat agar disukai. Si bocah gemuk, Russell, juga gemesin banget tingkahnya! Belum lagi burung yang suaranya aneh banget kayak orang lagi sendawa. Hehe.. So, you must go see it guys! Kalau udah pada nonton jangan lupa comment disini yaa.. :)



July 23, 2009

REVIEW: PUBLIC ENEMIES






































"I can hit any bank I want, any time."

Suprisingly, Public Enemies was great! Soalnya beberapa teman saya bilang kalau film ini membosankan dan diluar ekspektasi mereka. Well, saya malah suka sekali sama film ini! Mungkin karena tidak terlalu berharap banyak dari awal, saya hanya tau dan yakin kalau film pasti akan bagus saja, bukan bagus sekali. Ternyata setelah tadi baru nonton, bagus koq filmnya, sesuai dengan tebakan saya dari awal. Hehe.. Ceritanya diangkat dari kisah nyata tahun 1930an, tentang seorang perampok bank handal bernama John Dillinger (Johnny Depp), yang sudah berkali-kali lolos dari tangkapan polisi. John selalu sukses merampok bank bersama para komplotannya. Namun, John Dillinger adalah penjahat yang dicintai oleh masyarakat pada masa itu. Karena konon katanya ia selalu tidak lupa untuk menyumbangkan hasil curiannya kepada orang yang membutuhkan. Di pihak lain, agent FBI Melvin Purvis (Christian Bale) mendapat tugas khusus guna menangkap John Dillinger yang pada saat itu ditetapkan menjadi penjahat no.1 di Amerika. Ajang kejar mengejar dan baku tembak pun terjadi hampir di sepajang film antara John dan Melvin. Apakah Melvin berhasil menangkap penjahar kelas kakap itu? Buruan nonton gihh guys.. Akting Johnny Depp two tumbs up banget deh! Dia cocok sekali meranin tokoh John Dillinger, mungkin kalau peran John bukan dimainkan Johnny Depp hasilnya tidak akan sebagus ini. Kharisma Johnny Depp sebagai penjahat perambok bank professional benar-benar terpancar! Halah.. Haha.. Kalau Christian Bale menurut saya kali ini malah biasa-biasa saja, tapi masih bisa mengimbangi kharisma si Johnny sih, secara kayaknya susah deh ngimbanginnya. Satu lagi yang menurut saya aktingnya bagus adalah aktris Perancis favorit saya, Marion Cottilard yang disini berperan sebagai kekasih John Dillinger, Billie Frechette. She looks really pretty!! Sinematografi film ini juga mantap, 'feel' vintagenya berasa. Kesimpulannya, Public Enemies ini memang tertolong banget sama jajaran castsnya yang memang tidak perlu diragukan lagi kalau masalah akting. Jempolan semua! Great job deh buat sang sutradara, Michael Mann, yang memang pernah sukses membuat Heat tahun 1995 silam. Terbukti memang Mann jagonya bikin film tipe begini. Btw, banyak pihak yang berpendapat kalau duo Johnny Depp - Christian Bale adalah yang paling cocok menjadi the new Al Pacino - Robert De Niro, menurut kamu gimana? :)





July 19, 2009

HOLLYWOOD MOVIE RATING SYSTEM





















Hai readers, kamu semua suka nonton film Hollywood khan? Tapi saya yakin pasti belum semuanya ngerti tentang rating di film Hollywood. Padahal sebenarnya setiap film Hollywood pasti ada ratingnya. Misalnya, rating G yang dapat ditonton semua usia karena film yang disajikan sudah sesuai dengan standar yang ditentukan. Tidak semua film bisa ditonton anak kecil atau dibawah 17 tahun lho, meskipun kenyataannya yaa ga terlalu penting juga sih masalah rating ini buat kita. Tapi tidak ada salahnya menambah sedikit pengetahuan khan? :)

G - General Audiences
General Audiences di sini bermakna bahwa film yang mendapatkan rating ini dapat disaksikan oleh siapapun, tanpa terkecuali. Hal ini dikarenakan film yang mendapat rating ini tidak mengandung unsur adegan tanpa busana, tidak ada unsur seks maupun obat-obatan terlarang. Kekerasan disajikan dengan sangat minimalis dan gaya bahasa yang digunakanpun tidak boleh kasar. Biasanya film yang mendapatkan rating G adalah film anak-anak dan beberapa film dokumenter. Contohnya adalah film animasi anak-anak seperti Finding Nemo.

PG - Parental Guidance Suggested
Rating ini menyarankan orangtua untuk mendampingi sang anak saat menyaksikan film karena orangtua mungkin tidak ingin anaknya melihat beberapa unsur tertentu yang disajikan. PG rating biasanya mengandung unsur adegan pakaian dalam, kata-kata yang kurang pantas, kekerasan ringan ataupun perihal obat terlarang yang hanya tersaji secara minimalis. Secara mudahnya, film anak-anak yang gagal masuk rating G karena mengandung unsur di atas, paling tidak akan masuk kategori ini. Contoh film, Star Wars.

PG-13 - Parents Strongly Cautioned
Rating yang mewajibkan anak di bawah umur 13 tahun untuk didampingi oleh orangtuanya ini merupakan target rating bagi kebanyakan film unggulan yang berusaha meraup dollar sebanyak-banyaknya. Orangtua wajib mendampingi, dikarenakan film rating ini mengandung kata-kata kasar, adegan tanpa busana meski tidak terlalu vulgar, menampilkan sedikit adegan berdarah dan obat-obatan terlarang. Hampir seluruh film yang masuk jajaran film terlaris sepanjang masa ada dalam kategori ini. Contohnya film Titanic yang sampai saat ini masih menempati urutan teratas daftar Box Office seluruh dunia.

R - Restricted
Rating ini mewajibkan kepada orangtua untuk mendampingi putra-putri mereka yang belum genap berusia 17 tahun saat menyaksikan sebuah film. Sesuatu yang sangat jarang terjadi seorang remaja mau 'dikawal' oleh ayah atau ibunya untuk menyaksikan film yang mengandung unsur ucapan kasar dan vulgar, menampilkan adegan orang tanpa busana serta kekerasan dan penggunaan obat-obatan terlarang yang dominan sepanjang film. Tidak banyak film yang memiliki rating R berhasil merajai tangga Box Office. Hal ini disebabkan terbatasnya penonton yang dapat menyaksikan film yang bersangkutan. Contohnya film The Passion of the Crist yang tidak diputar di bioskop Indonesia, namun pendapatan yang didapat dari film ini terbilang lumayan.

NC-17 - No Children 17 or Under Admitted
Hanya untuk yang berusia di atas 17 tahun, tanpa terkecuali! Tidak ada keringanan walaupun anda datang bersama kakek anda sekalipun. Tidak banyak produksi Hollywood maupun film yang rilis di Amerika memiliki rating ini. Biasanya film yang mendapat rating ini adalah film-film festival yang lebih mementingkan kualitas daripada sisi komersil, seperti misalnya film Lust Caution garapan sutradara kenamaan, Ang Lee. Rating NC-17 mengandung unsur seksual yang vulgar, kata-kata kasar, kekerasan dan penggunaan obat-obatan terlarang tersaji dengan jelas.
















Sebenarnya peran rating di Hollywood hampir sama dengan sensor di Indonesia. Seperti halnya di Indonesia yang memiliki LSF (Lembaga Sensor Film), maka Hollywood memiliki MPAA (Motion Pictures Association of America) untuk menentukan audiens yang tepat dari sebuah film. Mulai dari gaya bahasa yang digunakan, adegan bermuatan seks yang terkandung di dalamnya, penggunaan obat-obatan terlarang di dalam cerita film, unsur kekerasan dan tingkat sadisme, serta apakah film ini memperlihatkan adegan berdarah atau tidak. Pada tahun 2007, MPAA pun menambahkan satu elemen tambahan lagi, yaitu adegan merokok. MPAA yang seolah menjadi penguasa rating tidak disukai kalangan film indie karena dianggap diskriminatif dan hanya menguntungkan pihak produser studio besar saja. Kebanyakan film indie memang memperhatikan keotentikan cerita sehingga banyak adegan 'apa adanya'. Otomatis MPAA sering memberi cap NC-17 bagi film indie, cap maut tersebut menyebabkan filmnya akan sedikit ditonton orang, padahal sang pembuat film tentunya ingin ditonton oleh banyak orang. Sensor atau rating nampaknya masih menjadi 'hantu' menakutkan bagi insan perfilman dimanapun. Bahkan insan perfilman tanah air yang diwakili oleh beberapa sutradara dan bintang film sempat 'bertarung' dengan LSF. Mereka menuntut dihapuskannya sistem sensor yang selama ini menjadi acuan dan menggantinya dengan sistem rating. Namun, sayangnya impian itu belum tercapai sampai sekarang.

REVIEW: HARRY POTTER AND THE HALF-BLOOD PRINCE






































"How grand it must be to be the Chosen One"

I must be honest that I don't really like Harry Potter movie this time. Too much drama. Tapi yaa seperti yang selalu saya bilang di blog ini kalau masalah film itu tergantung selera masing-masing orang. Kalau misalnya saya penggemar berat Harry Potter pastinya saya akan bilang kalau ini bagus sekali, tapi pada kenyataannya saya bukan penggemar fanatik Harry Potter. Dan satu hal lagi, saya belum pernah sekalipun baca novelnya! Yeah, you can call me 'ga gaul', whatever.. Haha.. So, kalau masalah berhasil atau tidaknya film ini membawa esensi novelnya kedalam film, saya tidak bisa komentar apapun. Harry Potter and the Half-Blood Prince bercerita tentang Harry Potter (Daniel Radcliffe), Ron Weasley (Rupert Grint), dan Hermione Granger (Emma Watson) yang kembali ke Hogwarts untuk memulai tahun ajaran baru. Lalu ada pengajar baru di Hogwarts kali ini, bernama Professor Horace Slughorn (Jim Broadbent) yang mengajar cara membuat Poison dan ia juga merupakan teman lama Professor Albus Dumbledore (Michael Gambon). Ternyata Slughorn memegang rahasia penting tentang masa remaja Lord Voldermort yang awalnya bernama Tom Riddle. Selain itu disini juga diceritakan tentang Professor Severus Snape (Alan Rickman) yang bersumpah akan membantu Draco Malfoy (Tom Felton) dalam menjalankan misi Dark Lord guna membunuh Dumbledore. Menurut saya sekuel Harry Potter kali ini terlalu bertele-tele, dari awal sampai akhir tidak ada titik khusus yang membuat kita tegang atau betah nonton. Soooo boringggg.. Sebenarnya kisah percintaan Ron - Hermione dan Harry - Ginny lumayan menarik untuk ditonton, tapi entah kenapa itu tetap tidak membuat saya impress dengan Half-Blood Prince kali ini. Yang patut dibanggakan dari Harry Potter memang special effectsnya, itu saya akui keren. Akting Daniel Radcliffe, Rupert Grint, dan Emma Watson bagus seperti biasanya, secara udah pada jago akting dari kecil gitu lho! Trus, Rupert Grint udah gede sekarang, tambah lucuuu! Emma Watson juga cantik abis yaa sekarang. Kayaknya cuma Daniel Radcliffe yang ga terlalu banyak berubah, masih belum jadi ganteng juga, padahal dulu kecilnya imut banget. Haha.. Btw, kalau ditanya, sampai sekarang favorit saya masih Harry Potter and the Sorcerer's Stone (2001), rasanya saya masih ingat bagaimana hebohnya demam Harry Potter saat itu. Saya sendiri sampai pengen sekolah di Hogwarts! Hehe.. Tapi yaa gitu deh, mungkin karena udah terlalu banyak sekuelnya, saya sendiri memang jadi bosan dengan 'gema' Harry Potter.

July 15, 2009

REVIEW: HANNAH MONTANA THE MOVIE



























"She has the best of both worlds.. now, she has to pick just one."

Jangan kaget! Please, jangan kaget! Okaaaaaay, saya memang nonton Hannah Montana minggu lalu. Jujur, satu-satunya alasan yang bikin saya nonton film ini hanya karena ga ada film lain yang bisa ditonton, Transformers udah, Ice Age udah, sisanya film Indonesia tapi yang kurang menarik gitu. Lagian, bertepatan dengan pemilu, jadi bener-bener bingung mau ngapain lagi selain nonton. Saya ga suka Miley Cyrus (dan Jonas Brother tentunya), udah pada tau khan? Soalnya di blog ini juga pernah saya bahas tentang 'ketidaksukaan' saya sama si Miley aneh ini. Hehe.. Ga tau kenapa, cuma koq kayaknya mukanya ga enak diliat aja gitu. Well, tapi film ini menurut saya lumayan bagus, enak ditonton, ringan, lumayan untuk ngisi masa liburan kemaren. Ternyata filmnya ga se'lebay' muka dan gayanya Miley koq! Saya belum pernah nonton serial Hannah Montana sebelumnya, tapi cukup ngerti nonton filmnya yang ini. Ceritanya tentang Miley Stewart (Miley Cyrus) yang hidup dengan dua kepribadian berbeda, yang satunya adalah sebagai Miley si gadis remaja biasa, dan satunya lagi sebagai artis super tenar idola ABG, Hannah Montana. Karena terlalu terlena dengan hidupnya sebagai Hannah, ayah Miley khawatir kalau Miley akan kehilangan jati dirinya yang sebenernya. Sang ayah, Robby Ray Stewart (Billy Ray Cyrus), akhirnya memutuskan untuk membawa Miley kembali ke kampung halamannya di Crowley Corners, Tennessee. Tentu saja Miley tidak senang dengan keputusan ayahnya, karena jadwalnya sebagai Hannah Montana sedang super padat. Tapi apa boleh buat, lalu Miley pun berusaha sekuat tenaga untuk menikmati kehidupan di pedesaan itu, yang pada akhirnya berhasil ia nikmati. Apalagi disana ia bertemu dengan teman masa kecilnya, Travis Brody (Lucas Till), yang sudah beranjak remaja juga. Kebersamaan selama disana membuat Miley dan Travis saling jatuh cinta! Ada satu quote bagus yang ada di film ini :

Life's a climb ... but the view is great.

Penasaran? Nonton aja, masih ada koq di bioskop, atau beli DVD aja. Hehe.. Ga terlalu jelek koq filmnya, ga seperti bayangan saya di awal. Kirain bakal jelek banget gitu, ternyata ngga. Yaaaaaaaa..lumayan aja deh. Ohh iya kalau kamu tanya sehabis nonton film ini saya jadi suka Miley Cyrus atau ngga, jawabannya : tetep NGGAK tuh! Hehehe..

July 13, 2009

ACTRESS: AUDREY HEPBURN


























Audrey Kathleen Ruston atau biasa dikenal dengan nama Audrey Hepburn lahir tanggal 4 Mei 1929 di Brussels, Belgia. Aktris berkebangsaan Inggris ini telah memenangkan hampir semua penghargaan bergengsi di industri hiburan, mulai dari Oscar, Emmy Award, hingga Grammy Award. Dengan pencapaiannya selama berkarir, Audrey Hepburn telah menjadi salah satu sosok fenomenal dalam sejarah dunia hiburan, khususnya di bidang perfilman yang paling ditekuninya. Ia juga memiliki keturunan garis darah biru karena sang ibu, Baroness Ella van Heemstra merupakan keturunan bangsawan Belanda. Sedangkan sang ayah, Joseph Victor Anthony Ruston, adalah seorang pegawai bank yang sukses, sehingga perekonomian keluarganya pun cukup mapan. Namun sayangnya, masa kecil Audrey berubah menjadi mimpi buruk saat bencana perang datang. Masa penjajahan Nazi adalah salah satu momen paling mengerikan dalam hidupnya. Diduga Audrey sampai mengalami depresi dan kekurangan gizi pada masa itu. Setelah masa-masa kelam itu berlalu, Audrey yang pada saat itu berumur 19 tahun pun lalu pindah ke London dan bekerja paruh waktu sebagai model. Ia melakukan debut aktingnya pada 1948 dalam Nederlands in 7 lessen untuk sebuah peran kecil. Setelah itu tawaran bermain film pun terus berdatangan, walaupun masih peran kecil, seperti Laughter in Paradise, The Lavender Hill Mob, dan Monte Carlo Baby. Namun setelah menyelesaikan film Eropa terakhirnya, Secret People (1952), wanita berwajah klasik ini pun memutuskan hijrah ke Amerika guna mendapatkan karir yang lebih baik. Keputusannya untuk meninggalkan Eropa dan mencari peluang baru ternyata berbuah manis. Audrey Hepburn tidak butuh waktu lama untuk meraih kesuksesan di Hollywood. Lewat debut Roman Holiday (1953), ia berhasil menyabet Oscar untuk kategori Best Actress. Keberhasilannya memenangkan Oscar dengan cepat menerbangkannya ke puncak popularitas dan mendapat tawaran peran utama untuk berbagai film. Penampilan gemilang secara konsisten ia perlihatkan dalam beberapa film berikutnya, seperti Sabrina (1954) dan The Nun's Story (1959) yang membawanya kembali masuk dalam nominasi Oscar. Selain itu, ia juga menuai banyak pujian lewat Funny Face (1957) dan Love in the Afternoon (1957). Pada 1961, ia kembali masuk nominasi Oscar lewat Breakfast at Tiffany's yang masih diingat orang sampai sekarang. Audrey Hepburn tutup usia pada 20 Januari 1993 di Tolochnaz, Swiss akibat mengidap kanker usus besar. Namun keanggunan dan gaya aktris ini akan selalu dikenang dalam sejarah perfilman. I really love her classic beauty, don't you?

"My look is attainable. Women can look like Audrey Hepburn by flipping out their hair, buying the large sunglasses, and the little sleeveless dresses."

"People, even more than things, have to be restored, renewed, revived, reclaimed, and redeemed; never throw out anyone."

"Remember, if you ever need a helping hand, it's at the end of your arm, as you get older, remember you have another hand : The first is to help yourself, the second is to help others."

"The best thing to hold onto in life is each other."

July 10, 2009

NARUTO LIVE ACTION (may be in 2010)









































































Setelah Dragon Ball, Street Fighter, Tekken, Avatar, Astro Boy, dll, akhirnya kali ini giliran Naruto yang akan dibuat live action! Okay, I'm not Naruto's fans, tapi setau saya para penggemar komik pada baca Naruto khan yaa? Soalnya adik saya tergila-gila banget sama Naruto, katanya semua temennya di sekolah juga, so? Haha.. Emang bagus yaa? Saya sih terus terang belum pernah baca komiknya sama sekali, tau ceritanya kayak apa juga ngga, mungkin ada temen-temen disini yang bisa kasih tau sebenernya bagus atau ngga sih Naruto itu? Back to topic, sebuah rumah produksi Hollywood sudah berencana akan mengangkat Naruto sebagai film. Tapi proyeknya sendiri masih rahasia, yang pasti katanya ceritanya sendiri bakal rada beda sama komik ataupun animenya, jadi filmnya nanti cuma sebatas adaptasi aja. Nama-nama karakter dalam Naruto pun kabarnya akan berubah, misalnya Kakashi, Sakura, dll, nantinya akan memakai nama lain, kecuali Naruto sendiri tentunya. Gambar diatas adalah perkiraan para pemain yang akan mengisi film Naruto. Menurut kamu cocok ga? Kalau saya sih ga bisa komentar, soalnya sama sekali ga tau karakternya kayak gimana. Si Josh Hutcherson yang jadi Naruto itu main di Journey to the Center of the Earth lho, jadi anaknya si Brendan Fraser. Terus Katie Leung, cewek Asia yang jadi pacarnya Harry Potter. Cung Le seorang petinju profesional asal Vietnam yang udah banyak main film juga, terakhir dia main di Fighting dan Tekken, bentar lagi juga bakal nongol di film Pandorum. Takeshi Kaneshiro sering main film mandarin. Kalau yang artis Jepang, Kanata Hongo, saya ga tau deh. Siapa sih? Terakhir, Rain!!! Ga usah dijelasin lah yaa, cewek-cewek pasti udah pada tau. Buat para cowok yang ga tau googling aja sana.. Hehe.. Sebenernya males banget nonton live action gini, apalagi yang buat Hollywood, Dragon Ball sama Street Fighter aja belum saya tonton sampai sekarang. Lagi musim banget live action.

July 8, 2009

REVIEW: CORALINE






































"Be careful what you wish for"

Hey sorry for late updates! Beberapa hari ini saya sakit, batuk, pilek, demam pula, untungnya kemarin udah mendingan trus hari ini udah sehat deh, cuma tinggal batuk aja. Udah pada nonton Coraline belum? Kalau belum buruan beli DVDnya gih! Saya udah nonton dari beberapa minggu lalu sih, tapi lupa review di blog, hehe.. Coraline adalah film animasi dengan gaya stop motion pictures, karya Henry Selick yang juga pernah membuat kartun serupa yaitu The Nightmare before Christmas. Filmnya sendiri bercerita tentang Coraline (Dakota Fanning) yang baru pindah rumah dengan kedua orang tuanya, lalu secara tidak sengaja ia membuka sebuah pintu rahasia. Pintu itu mengantarkannya ke sebuah ruangan lain yang sangat familiar baginya. Ternyata, di balik pintu misterius tersebut Coraline menemukan pararel yang tidak jauh berbeda dengan kenyataan. Di dunia balik pintu ini, ia bertemu dengan orang yang sangat mirip dengan kedua orangtuanya, dan ternyata kedua orang itu memang ibu (Teri Hatcher) dan bapak (John Hodgman) Coraline dalam dunia lain. Tidak hanya orangtuanya saja lho, tapi semua yang ia kenal pun ada disana! Tapi di dunia baru ini semua berjalan sesuai dengan kemauan Coraline, ibunya menjadi rajin memasak dan tidak hanya sibuk bekerja, lalu ayahnya lebih ekspresif dengan bermain piano dan berkebun, temannya yang bawel pun disini jadi diam. Coraline merasa senang dengan dunia barunya ini. Akan tetapi, mata mereka semua yang ada dalam dunia tersebut memakai kancing, apa Coraline mau matanya diganti dengan kancing? Makanya nonton yaa! Hohoho.. Film ini merupakan adaptasi dari novel yang berjudul sama karya Neil Gaiman yang terbit tahun 2002. Novelnya sendiri langsung populer dan banyak memenangkan perhargaan lho! Menurut saya filmnya bagus, tapi kurang cocok ditonton sama anak yang terlalu kecil, soalnya temanya horror, banyak gambar-gambar yang mungkin lumayan nyeremin buat anak kecil. Tapi ada juga hikmah yang bisa diambil dari film ini, yaitu seburuk dan se-tidakmengasyikan apapun keluarga kita, mereka tetap yang terbaik! :)

July 2, 2009

REVIEW: ICE AGE: DAWN OF THE DINOSAURS






































"Are you ready for adventure?"

I love Ice Age! Saya nonton animasi ini dari mulai yang pertama sampai yang ketiga ini, menurut saya Ice Age adalah satu dari sekian banyak animasi yang berhasil mengusung tema 'smart jokes'. Bayangin aja cuma dengan seekor Scratte yang mati-matian mengejar kenari saja kita sudah berhasil dibuat tertawa sampai sakit perut! Tingkah pola Scratte yang kocak berhasil membuatnya diingat oleh para penonton Ice Age, padahal karakternya sendiri tidak mempunyai dialog, hanya mengerat saja. Hebat khan! Karakter yang lain juga selalu saya ingat, seperti Manny si Mammoth yang tadinya angkuh dan merasa jadi binatang paling hebat karena ukuran tubuhnya yang besar, lalu Diego si macan yang tadinya gahar tapi menjadi baik hati, lalu ada si kukang Sid dengan ketololan dan kepolosannya yang super adorable! Persahabatan hewan-hewan jaman es ini memang seru dan asik untuk ditonton, apalagi oleh seluruh keluarga. Kali ini Ice Age mengambil tema Dawn of the Dinosaurs, bercerita tentang Manny dan Ellie yang bersiap untuk menunggu kelahiran anak pertama mereka. Namun teman-teman Manny, Diego dan Sid merasa kalau mereka sudah tidak terlalu dibutuhkan oleh Manny, karena sudah pasti Manny akan lebih memprioritaskan anaknya kelak. Diego memutuskan untuk pergi dan bertualang sendiri. Sedangkan Sid secara tidak sengaja menemukan 3 buah telur yang akhirnya ia bawa pulang dengan niatan untuk menjadi induk dari telur-telur tersebut. Akan tetapi ternyata telur yang dibawa Sid itu adalah telur dinosaurus! Kelanjutannya yaa so pasti induk asli dinosaurus tersebut datang mencari anaknya yang diambil oleh Sid, akibatnya Sid pun ikut disandera, lalu teman-teman Sid memutuskan untuk mencari temannya yang diambil oleh dinosaurus! Berhasilkah Manny dan Diego menyelamatkan Sid? Silahkan ditonton yaa guys.. Tadi saya ga nonton yang 3D, hikz, sepertinya sih bakal seruan versi 3D nya deh, soalnya banyak adegan kejar-kejaran dengan dinosaurus di sepanjang film. Btw, sekarang Scratte udah ga sendiri lagi lho, dia juga ketemu sama pujaan hatinya disini, pokoknya lucu banget deh liat tingkah pola Scratte! Bayinya Manny juga lucuuuuuu bangeeeeeet, penasaran khan? Makanya buruan nonton gih, nanti jangan pada lupa comment disini lho yaa.. :)