REVIEW: JOURNEY TO THE CENTER OF THE EARTH

"Same planet. Different world."

I did enjoy this movie! Biarpun banyak kritikus yang bilang kalau film ini GAGAL. Awalnya saya juga berpikir film Journey To The Center Of The Earth ini tidak akan mampu membuat saya ehm..'memuji'. Then . . . i was WRONG! Tadi sewaktu saya nonton ada bagian" yang bisa bikin saya kaget dan ikut seru"an banget, beneran lho! Film ini adalah jenis film adventure ringan yang seru ditonton untuk menghilangkan penat ataupun menghabiskan akhir pekan untuk nonton bersama keluarga. Ceritanya dimulai saat Trevor Anderson (Brendan Fraser) - seorang ahli Volcanologist - harus menghabiskan 10 hari untuk menjaga keponakannya yang berumur 13 tahun, Sean (Josh Hutcherson). Namun pada saat yang bersamaan laboratorium kakaknya Max (ayah Sean) harus ditutup karena kekurangan dana. Akhirnya Trevor melanjutkan misi Max untuk menemukan pusat Bumi. Dalam misi ini Trevor tidak sendirian, ia ditemani oleh Sean dan seorang wanita cantik anak ilmuan kerabat Max yang juga merangkap menjadi pemandu gunung, Hannah (Anita Briem). Wahhh..seru banget deh perjalanan Trevor dkk dalam mencari pusat Bumi. Saya tidak mau terlalu spoiler disini, supaya yang belum nonton masih penasaran dengan ceritanya. Well, sebenarnya ceritanya memang tidak terlalu istimewa, hanya saja kita akan dibawa ke petualangan yang cukup seru. Terlebih, saya yakin, beberapa bagian lawakan di film ini akan mampu membuat anda tertawa (paling tidak tersenyum). Tapi saya sarankan anda untuk mencoba menonton film ini, hitung" refreshing otak kita dari film" berat yang ada belakangan. Psssttt..film ini didukung efek 3-D lho!