November 8, 2008

REVIEW: LASKAR PELANGI







































"Ini yang namanya musik jazz Boy, musiknya orang pintar. Kau tak tau apa-apa tentang musik jazz Boy!"

Laskar Pelangi adalah sebuah film yang sangat baik penggarapannya. Untuk ukuran film Indonesia yang biasanya cuma bisa bikin film horor ga jelas dan film-film yang ngumbar aurat, film ini tentu mempunyai kualitas yang jauh diatas. Filmnya bercerita tentang 10 orang anak kampung di Desa Gantong, Pulau Belitong, Sumatera. Mereka bersekolah di sebuah SD Muhammadiyah yang bangunannya nyaris roboh dan di malam hari menjadi kandang ternak. Sekolah itu nyaris ditutup jika kali ini muridnya tidak sampai 10 orang. Jika saja tak ada Harun (Jeffry Yanuar), seorang anak berusia 15 tahun dengan keterbelakangan mental, yang disekolahkan oleh ibunya agar tidak hanya mengejar anak ayam di rumah, tentu tidak pernah terjadi kisah ini. Muslimah (Cut Mini) atau Bu Mus dan Pak Harfan (Ikranagara), dua orang inilah yang meneruskan perjuangan sekolah tersebut. Mereka menginginkan anak-anak miskin berhak untuk menggapai cita-cita. Rasa menyerah, putus asa, dialami Bu Mus dan Pak Harfan karena tidak adanya minat serta biaya bagi kaum miskin untuk menyekolahkan anak-anaknya. Namun di hari itu Harun, seorang murid istimewa menyelamatkan mereka. Berkat Harun, jumlah murid genap menjadi 10 orang dan sekolah batal ditutup. Lalu, sepuluh murid itu diberi nama Laskar Pelangi oleh Bu Mus. Tadinya saya males nonton film ini, karena saya pikir 'ahh..palingan juga sama ky film lokal yg lain!', tapi saya coba saja karena waktu itu semua film di bioskop udah saya tonton. Dan ternyata saya salah besar! Laskar Pelangi tidak sama seperti film Indonesia lainnya, ini lebih 'berkelas'! Di film ini kita bisa belajar tentang usaha pantang menyerah, tegar, persahabatan, pengorbanan, dan cinta kasih. Sepanjang film saya sama sekali tidak bosan karena disuguhi pemandangan Pantai Belitong yang betul-betul indah. Dan ada bagian dalam film ini yang berhasil membuat saya terharu juga! Satu hal lagi yang menjadi daya tarik utama film ini adalah akting para pemainnya; baik itu yang anak-anak maupun yang sudah senior seperti Slamet Rahardjo, Cut Mini, Mathias Muchus, Tora Sudiro, dan Rieke Dyah Pitaloka; akting mereka semua sangat patut diacungi jempol. Khusus untuk pemeran anak-anak Laskar Pelangi, saya sampai tidak habis pikir kenapa anak-anak seusia mereka aktingnya sudah HEBAT SEKALI! Saya terkesan sekali dengan sosok Mahar di film ini. Menurut saya, karakternya yang paling menonjol disini, dengan radio kotak jadulnya yang selalu dibawanya kemana-mana, lucu saja. Laskar Pelangi merupakan sebuah film Indonesia yang membanggakan! Recommended! :)





Post a Comment