August 6, 2010

REVIEW: KILLERS




































"Marriage... give it your best shot."

Menurut saya menonton film bertema romantic comedy memang biasanya selalu bisa menghibur, maka tidak heran kalau genre ini masuk kedalam salah satu genre film favorit saya. Ketika sedang stress dan ingin hiburan, memilih film-film sukses dari genre ini selalu jadi obat mujarab bagi saya, misalnya film When Harry Met Sally (1989) dan Serendipity (2001) yang sudah berulang kali saya tonton. Tapi banyak juga film sejenis yang dibuat asal-asalan, hal ini yang membuat genre romantic comedy dipandang sebelah mata. Kali ini Killers hadir dengan dua pemeran utama yang sedap dipandang, siapa sih yang tidak suka melihat Ashton Kutcher dan Katherine Heigl disandingkan dalam satu frame? Sang sutradara, Robert Luketic, tahun lalu membuat film dengan genre sama yang berjudul The Ugly Truth. Film tersebut diperankan juga oleh Heigl, ditemani Gerard Butler. Menurut saya filmnya menghibur, meskipun tidak memorable. Selain The Ugly Truth, Luketic juga pernah membuat film 21 (2008), Monster-in-Law (2005), Win a Date with Tad Hamilton! (2004), dan Legally Blonde (2001).

Killers bercerita tentang kehidupan Spencer Aimes (Ashton Kutcher) yang sedang menikmati kehidupan mewahnya di salah satu kota terindah di Eropa. Ia memiliki fisik sempurna, wajah tampan, mobil sport terbaru, dan tentu saja wanita cantik disampingnya. Hanya saja pekerjaannya adalah seorang pembunuh bayaran yang disewa pemerintah untuk membunuh para penjahat kelas kakap. Di lain pihak, Jen Kornfeldt yang baru saja diputus pacarnya sedang berlibur dengan kedua orangtuanya ke Eropa. Jen termasuk kategori wanita yang cantik dan menarik sekaligus unik. Di hotel mereka berdua bertemu dan langsung jatuh cinta satu sama lain. Spencer pun meninggalkan pekerjaannya dan serius berpacaran dengan Jen, sampai akhirnya menikah. Tiga tahun berlalu, kehidupan mereka bahagia dan tenang-tenang saja, namun tiba-tiba Spencer mendapat panggilan dari mantan bosnya dulu yang menginginkannya agar tetap membunuh orang. Semua jadi rumit karena selama ini Jen tidak tau masa lalu Spencer, begitu juga orang tua Jen yang selalu mengintil anak dan menantunya setiap saat.

Dari awal hingga pertengahan menurut saya film ini menjanjikan sekali untuk bisa menjadi sebuah film yang bagus dalam genrenya. Namun mulai dari pertengahan sampai film usai, plot cerita berubah menjadi berantakan dan tidak penting. Lelucon yang ada pada awal film juga bagus dan sangat mengibur, namun semakin kebelakang film ini seperti terlihat kehabisan bahan lelucon. Beruntung dengan skrip yang klise dan maksa, film ini ditunjang dengan dua pemeran utama yang memang pas sekali bermain pada genre ini; Ashton Kutcher dan Katherine Heigl. Menurut saya mereka cocok bermain bersama, Heigl berhasil membuat saya tertawa melihat mimik wajahnya yang lucu dalam film ini. Tidak ada yang bisa diharapkan dari segi cerita, namun menikmati pemandangan kota Nice yang indah dan juga sekaligus melihat ketampanan Kutcher serta kecantikan Heigl sepertinya tidak akan membuat anda terlalu rugi. Apalagi kalau anda adalah fans dari mereka berdua, tonton dan nikmati saja, hiraukan rating buruk yang ada. Secara keseluruhan filmnya tipikal romantic comedy, memang tidak istimewa namun tetap berhasil menghibur. :)





+ komentar + 2 komentar

August 12, 2010 at 3:58 PM

yang paling menyebalkan dari film ini adalah ending-nya. sebenarnya cukup lucu dan keren, tapi sangat mengesalkan jika kita mengingat apa yang telah kita alami sepanjang film. sayang sekali =(

Terimakasih Cinetariz atas Komentarnya di REVIEW: KILLERS
Anonymous
August 20, 2010 at 7:28 AM

Bener gab. Nikmati aja filmnya walau ceritanya agak aneh ditengah-tengah. Toh saya terhibur lihat Heigl yang konyol, unik, cantik, dan charming hehe

Miu miu

Terimakasih Anonymous atas Komentarnya di REVIEW: KILLERS

Post a Comment