June 18, 2010

REVIEW: TOY STORY 3




































"What are you going to do with these old toys?"

Pixar never ever dissapointed you! Tanpa keraguan, Toy Story 3 sangat amat akan menjadi 3 besar film favorit saya tahun ini. Saya tumbuh dewasa dengan animasi ini, menyaksikan Toy Story (1995) pada waktu saya berumur 7 tahun dan Toy Story 2 (1999) di usia 11 tahun membuat animasi Toy Story menjadi bagian dalam masa kecil saya dan juga merupakan satu-satunya animasi yang menempel lekat dalam ingatan saya. Membayangkan mainan kesayangan kita ternyata bisa 'hidup' dan bermain selama kita tidak ada sangat menyenangkan sekali! Saya berangkat menonton film ini di hari pertama penayangannya dengan ekspektasi yang tinggi, sampai-sampai saya rela membeli tiket lebih mahal di premiere studio agar merasa lebih nyaman. Saya berharap banyak pada sekuel ketiga Woody dan kawan-kawan ini. Menunggu 10 tahun untuk menyaksikan sekuel ketiganya bukanlah waktu yang singkat. Namun penantian itu tidak sia-sia, ekspektasi saya yang tinggi ternyata mampu terpuaskan dan Toy Story 3 was a perfect conclusion to one of the best animation trilogies of all time!

Diceritakan kalau Andy (John Morris) sekarang sudah akan masuk kuliah. Ia juga sudah lama tidak pernah bermain lagi dengan mainan-mainan kesayangannya dulu seperti Woody (Tom Hanks), Buzz Lightyear (Tim Allen), Jessie (Joan Cusack), Mr.Potato Head (Don Rickles), Mrs.Potato Head (Estelle Harris), Rex (Wallace Shawn), dan lainnya. Andy juga harus bersiap untuk pindah ke asrama dan mengosongkan kamarnya yang akan ditempati sang adik. Itu berarti ia juga harus membereskan mainan-mainannya tersebut. Para mainan Andy ini sedih dan bingung apakah mereka akan dibuang atau ditempatkan di loteng. Mereka lebih memilih untuk ditempatkan di loteng, dimana mereka masih tetap bisa bersama dan bermain. Akan tetapi ternyata Andy memilih membawa Woody untuk ikut dengannya dan menempatkan sisanya di loteng. Keadaan menjadi kacau ketika kantung plastik berisi mainan yang akan dibawa ke loteng ternyata tidak sengaja dibuang oleh sang ibu! Woody akhirnya berhasil menyelamatkan teman-temannya, namun semuanya menjadi semakin rumit karena ternyata mereka ngambek dan memilih untuk masuk ke kardus yang akan disumbangkan ke tempat penitipan anak, Sunnyside. Di Sunnyside mereka bertemu dengan teman-teman baru sesama mainan, tempatnya nyaman, dan banyak anak-anak yang akan mengajak mereka bermain. Akan tetapi apakah ternyata Sunnyside lebih baik daripada di rumah Andy?

Animasi buatan Pixar memang selalu indah. Gambarnya berwarna-warni dan sedap dipandang. Karakter-karakternya sangat memorable. Jalan cerita yang disajikan sering penuh dengan kejutan yang tidak pernah kita sangka. Itulah Pixar! Toy Story 3 merupakan sebuah film animasi yang sempurna di mata saya, sempurna sebagai film baru bagi yang pertama menyaksikan dan juga sempurna sebagai sebuah lanjutan dari kedua film terdahulu. Untuk yang mempunyai pengalaman sama seperti saya; tumbuh dewasa bersama karakter Andy dalam film ini, anda pastinya akan merasa seakan-akan anda mengenal semua karakter mainan didalamnya. Meskipun banyak sekali karakter mainan baru yang muncul kali ini, namun semua dapat membaur dengan baik dengan karakter-karakter lama. Barbie (Jodi Benson) dan Ken (Michael Keaton) langsung mencuri perhatian dengan tingkahnya yang konyol dan super-fashionable. Begitu juga dengan tingkah Mr.Potato Head di salah satu scene. Dijamin sangat menghibur!

Pada 15 menit menjelang film usai, emosi anda akan dicampur-aduk. Hebat sekali, emosi kita seakan seperti diajak menaiki rollercoaster yang naik turun sejak awal film dan memuncak klimaks ketika akhir. Scene yang disajikan di akhir ini sangat mengharukan, terlebih juga didukung dengan musik score yang luar biasa pas. Saya menangis terharu menyaksikannya, begitu juga dengan 10 teman saya sesama reviewers lainnya. Padahal mereka semua lelaki, namun itulah hebatnya animasi Pixar. Mungkin jika ini adalah kali pertama anda menyaksikan Toy Story, anda tidak akan seharu itu. Jangan bayangkan adegan sedih, adegan akhir ini lebih mengharukan sekaligus menggembirakan sampai-sampai membuat penonton yang sudah mengikuti film ini dari yang pertama mengeluarkan air mata. Susah menuliskan perasaannya dengan kata-kata, tetapi yang punya ikatan kuat dan tumbuh bersama animasi ini pasti akan mengerti. Trilogi Toy Story ditutup dengan sangat baik bahkan kelewat istimewa. Dengan kembali membawa moral yang baik dalam ceritanya kali ini yaitu ada saatnya kita memang harus melepaskan sesuatu yang kita sayangi, meskipun itu berat tapi mungkin itu adalah hal terbaik yang harus dilakukan. Definitely ... A-MUST-SEE!!!







+ komentar + 18 komentar

June 18, 2010 at 2:46 AM

wah setuju nih, cuman dulu pertama kali nonton Toy Story 2 umurku dah 12..

banyak film bikinan Pixar yg bikin gue terharu berat (kalo nggak mau dibilang nangis)

Pixar memang is de bes deh :)

Terimakasih Budi Cahyono atas Komentarnya di REVIEW: TOY STORY 3
June 18, 2010 at 2:52 AM

@ Budi: Beda setahun dong kita? Hahaha.. Iya, Pixar is the best too menurut saya.. :)

June 18, 2010 at 2:55 AM

Funniest part is before i saw, even the first part of this toy story movie, i always think that all of my toy have a soul, they can feel sad when i abbandon them... And pixar show it to the world about what i feel, and i believe many other kids also felt the same way with me haha...

Terimakasih Yofie Setiawan atas Komentarnya di REVIEW: TOY STORY 3
June 18, 2010 at 8:33 AM

to be honest, gue tuh paling males nntn animasi. sejauh yg gue inget, gue cuma nntn Madagascar, Shrek Forever after ama UP> dan UP yang terbaik (so far). Tapiiii.. gara2 Review lo, Gab, dan semua blogger di Twitter:
OKEEEH GUE AKAN TONTON!! hahahahaha

eh eh tp gue ga ngikutin 2 seri sebelumnya nih toy story, gpp kan ya? masi bisa nyambung kan? hehe

Terimakasih iiin atas Komentarnya di REVIEW: TOY STORY 3
June 18, 2010 at 9:08 AM

Pas nonton Toy Story 2 saya sudah 14 / 15 tahun (feeling old. ^^;;)

Anyway Gab, penasaran. Antara HTTYD yang kamu bilang animasi terfavemu sepanjang masa sama TS3... mana yang menang? =)

@iin: Sebaiknya nonton dua seri pertamanya dulu biar impact nonton film ketiganya lebih terasa. =)

Terimakasih Si Tukang Review atas Komentarnya di REVIEW: TOY STORY 3
June 18, 2010 at 9:26 AM

^.^ Jadi pengen mau cepet nonton...

Terimakasih Dika Gusti Nugraha atas Komentarnya di REVIEW: TOY STORY 3
Anonymous
June 18, 2010 at 1:22 PM

Setelah saya kecewa dengan "UP" akhirnya pixar membuat sesuatu yg spesial lewat "Toy Story 3"

*tepuk tangan 100x buat review ini dan filmnya

Terimakasih Anonymous atas Komentarnya di REVIEW: TOY STORY 3
June 18, 2010 at 3:43 PM

@ yofie: trueee.. :)

@ iin: kalau belum nonton yg pertama dan kedua pasti tetep bakal terhibur, cuma mungkin ga akan nangis. soalnya khan belum terlalu kenal dengan karakter dalam filmnya.. :)

@ tukang review: saya ga pernah bilang kalau HTTYD itu film animasi favorit sepanjang masa lho.. hehe.. saya cuma bilang kmrn2 kalau tahun 2010 ini animasi terbaik masih dipegang HTTYD, tp skrg banyak saingan nih.. :p

@ dika: ayo nonton dik! :D

@ rangga: makasih kk rangga.. haha..

June 18, 2010 at 6:05 PM

Baru slesai nonton ;) keren banget! sy cowok , belum pernah nonton TS 1 & 2. sampe nangis sih tidak, tapi ber-kaca2 sih iya, terharu.

buat saya pribadi, ini lebih berkesan dibanding Up (2009)

So far u/ 2010, rank memorable film bioskop ku jadi :#1 tetap KICK-ASS , #2. 3 Idiots. #3. ToyStory-3 (hehe.. lengkap deh beda beda genre nya).

pengen skali masukin #4. Up in the Air dan #5. The Road di list, tp kedua nya film thn 2009, even diputar di bioskop indonesia nya baru thn 2010 :(

sama spt Iin, sy biasa jarang nungguin film2 animasi. tp karena racun dari Gabby dan teman2 di dunia maya lainnya, akhirnya keracunan u/ penasaran liat TS3 ini, tapi ini keracunan puas :)

thanks a bunch u/ review2 nya & juga u/ blog nya. keep up good writing!

Terimakasih Chien Ming atas Komentarnya di REVIEW: TOY STORY 3
June 18, 2010 at 7:27 PM

Nice review! :)

Terimakasih Unknown atas Komentarnya di REVIEW: TOY STORY 3
June 19, 2010 at 9:39 AM

I also liked this movie, thanks for the information you have provided. warm greetings.

Terimakasih Movie Reviews atas Komentarnya di REVIEW: TOY STORY 3
Anonymous
June 19, 2010 at 8:34 PM

Taun depan pixar bikin apa ya? semoga sama amazed nya kayak Toy Story 3 and Wall-E...

Terimakasih Anonymous atas Komentarnya di REVIEW: TOY STORY 3
June 20, 2010 at 8:08 PM

Hmmm... baru tadi siang saya nontonnya... Di Bgr baru hari kedua nih... Emg betul, setudju, keren bangggeettt... Di bagian terakhir ampe mewek mewek dah, untung gelap, hehehe... Terlalu bagus dan smg ga ada toys story selnjutnya, Pixar bilang juga belum ada rencana bikin lagi sih...
kalo film animasi kesukaan, tetep: no 1 buat saya adalah Wall E, kedua baru Toys Story 3 ini, disambung UP and Finding Nemo...

Terimakasih laras atas Komentarnya di REVIEW: TOY STORY 3
June 22, 2010 at 11:33 AM

waaah salut yah udah kasih review sejelas"nya. Pixar is the best deh !
dan gue akan tonton nih Film !! :D
excited*

Terimakasih Syhila atas Komentarnya di REVIEW: TOY STORY 3
June 22, 2010 at 5:25 PM

Menit-menit terakhir film ini memang mengharukan! Apalagi ketika melihat ekspresi Andy yang spontan tidak rela ketika anak kecil itu mau mengambil Woody, mainannya sejak kecil. Untunglah saya tidak meneteskan air mata, walaupun mata saya sudah berkaca-kaca :D

Terimakasih Satria atas Komentarnya di REVIEW: TOY STORY 3
June 24, 2010 at 4:41 PM

aku nangis nontonnya, gab. Aku juga tumbuh bareng Toy Story. Waktu nonton Toy Story 2 usiaku baru 9 tahun, jadi aku dan Andy usianya tidak terpaut jauh apalagi aku pernah mengalami apa yg terjadi pada Andy. Seakan" melihat diriku sendiri :(

Terimakasih CineTariz atas Komentarnya di REVIEW: TOY STORY 3
June 27, 2010 at 6:43 PM

:D Lebih baik dari film sebelumnya

Terimakasih Calengklik atas Komentarnya di REVIEW: TOY STORY 3
February 17, 2014 at 7:33 PM

Gue juga nangis nonton ini :'(

Terimakasih bebas atas Komentarnya di REVIEW: TOY STORY 3

Post a Comment