February 8, 2010

REVIEW: FROM PARIS WITH LOVE























"Two agents. One city. No merci."

From Paris with Love merupakan tontonan yang menghibur bagi saya. Diangkat dari cerita karya Luc Besson yang sudah terkenal dengan Taxi, The Transporter, Banlieue 13 (District 13 Ultimatum), Taken, dll. Melihat beberapa judul tersebut sepertinya tipe film ini bisa dibilang hampir sejenis. Adegan action tempo cepat, kejar-kejaran dengan mobil, dan tembakan disana-sini. Film diawali dengan pengenalan karakter James Reece (Jonathan Rhys Meyers) yang merupakan asisten pribadi duta besar Amerika Serikat di Perancis. Karakternya diceritakan sebagai seorang yang pintar dan jago bermain catur, it means that he is good at solving problems. Karena itu, ia sangat punya keinginan terpendam untuk menjadi agen CIA, selama ini ia hanya mendapat tugas ringan seperti menukar plat mobil. Di Paris ia tinggal di apartemen bersama kekasih yang sangat dicintainya, Caroline (Kasia Smutniak). Suatu hari, Reece akhirnya mendapat tugas yang lumayan berat, berhubungan dengan masalah pemerintahan, yang ia sendiri pun belum jelas tentang apa. Di tugas ini ia diharuskan untuk menjadi partner dari Charlie Wax (John Travolta), seorang agen senior. Perangai Wax yang jago berkelahi dan membunuh musuh awalnya membuat Reece kaget, sampai-sampai ia berfikir untuk tidak jadi melakukan tugas ini. Namun setelah mengetahui kalau ternyata ia juga menjadi sasaran pembunuhan, akhirnya ia memutuskan untuk tetap menjalani kasus ini. Kenapa malah Reece yang menjadi target pembunuhan? Siapa sangka kalau dalang dari semuannya adalah orang terdekat Reece. Saya tidak akan spoiler disini karena filmnya juga baru diputar di bioskop Indonesia. Silahkan menonton kalau penasaran. Menurut saya, John Travolta bermain baik disini, ia memang cocok dengan karakter seperti ini. Jonathan Rhys Meyers juga menunjukkan performa akting yang cukup baik, siapa sangka kalau logat mandarinnya bisa sesempurna itu. Dan ternyata pasangan 'Double-J' ini cukup kompak bermain dalam satu film. Well, overall ... Quite good story. Great action sequences. A couple of good laugh. Go see it people! :)





+ komentar + 8 komentar

February 8, 2010 at 8:50 AM

gab, lo ga cerita tuh bioskopnya mati pas film ini diputer?? *eh bener gak sih pas film ini?* heheheh

gue belum ntn nih, abisa katanya ada yg bilang jelek bgt, ada yg bilang keren.. hmmm...

Terimakasih iin atas Komentarnya di REVIEW: FROM PARIS WITH LOVE
February 8, 2010 at 11:05 AM

@ iin : yaa ampun gue kelupaan!! Iya bener pas nonton ini, bioskop Artha Gading mati sekitar 10 menitan gitu di tengah2 film, mana lg seruuuu.. pertama kalinya tuh matinya lama bgt, biasa mati cm 2-5 menit. haha..

ga jelek bgt koq, lumayan menghibur menurut gue.. yaa itung2 lo cuci mata liat jonathan rhys meyers disini.. :p

February 8, 2010 at 2:11 PM

Akhir2 ini john travolta selalu kebagian peran antagonis, baru kali ini lagi john di FPWL dpt protogonis.. tapi tetep dengan karakter dan penampilan yang stereotip... kasar dan tampang sangar..

Terimakasih e2p atas Komentarnya di REVIEW: FROM PARIS WITH LOVE
February 8, 2010 at 2:43 PM

Sebenarnya kalau dibilang selalu dapat peran antagonis engga juga sih. Dalam Old Dogs / Wild Hogs / Bolt kan dia kebagian peran protagonis (dan itu film juga baru-baru saja).

Memang sih John Travolta ini tampangnya bisa jadi penjahat dan orang baik.

Terimakasih maxim84 atas Komentarnya di REVIEW: FROM PARIS WITH LOVE
February 8, 2010 at 2:43 PM

Sebenarnya kalau dibilang selalu dapat peran antagonis engga juga sih. Dalam Old Dogs / Wild Hogs / Bolt kan dia kebagian peran protagonis (dan itu film juga baru-baru saja).

Memang sih John Travolta ini tampangnya bisa jadi penjahat dan orang baik.

Terimakasih maxim84 atas Komentarnya di REVIEW: FROM PARIS WITH LOVE
February 8, 2010 at 7:24 PM

Muka John Travolta ini memang fleksibel banget, ky di FPWL ini. Dia penampilannya preman banget ky penjahat, tp tetep lucu n mukanya bae. Haha..

dintha yuneza
February 10, 2010 at 7:16 AM

gaabbbb ikutan comment aahhh :p

ehh gue nonton ni film di jogja juga matii lohh pas di tengah2nya.. arrghhh kesel bin bete gue ! hihihihi
tapiii abis tuu lanjut nonton lagi en ilang betenya krna menurut gue ni filmnya bagus koq. menghibur banget (cos gue ntonton abs kelar kuliah jd serasa lgsg refreshing hihihi :p)
dan yang paliing suka tindakan2 si Wax yang unpredictable (klo mnrt gue). hohohohooh..

:)

Terimakasih dintha yuneza atas Komentarnya di REVIEW: FROM PARIS WITH LOVE
Anonymous
February 15, 2010 at 2:55 PM

its an action movie with half love drama. thats why its with love and in paris....
amour purement.........

Terimakasih Anonymous atas Komentarnya di REVIEW: FROM PARIS WITH LOVE

Post a Comment