January 20, 2011

REVIEW: LITTLE FOCKERS



































Jack Byrnes: I’m watching you.
Greg Focker: I have eyes too, so I’ll be watching you… watching me.

Saya masih ingat bagaimana saya sangat menyukai ‘Meet The Parents’ (2000) yang menurut saya adalah salah satu contoh komedi sukses yang menghibur. Sekuelnya, ‘Meet The Fockers’ (2004) memang mengalami penurunan kualitas, namun tetap bisa dinikmati sebagai tontonan hiburan. Pada sekuel ketiga kali ini, kursi sutradara bukan lagi diduduki oleh Jay Roach yang tampaknya kemarin-kemarin sedang sibuk dengan‘Dinner for Smucks’. Paul Weitz (American Pie, About a Boy) lah yang menggantikan posisi tersebut.

Sepuluh tahun telah berlalu, Greg Focker (Ben Stiller) dan istrinya Pam(Teri Polo) serta sepasang anak kembar mereka kini telah berkeluarga dengan tenang yang jauh dari mertua masing-masing. Namun menjelang ulang tahun si kembar Henry (Colin Baioochi) dan Samantha Focker(Daisy Tahan), seluruh keluarga besar tentunya akan berkumpul pada pesta perayaan ulang tahun tersebut, termasuk ayah mertua Greg yang memang ‘kurang cocok’ dengannya. Kedatangan ayah Pam, Jack Brynes(Robert De Niro) membawa malapetaka ‘lagi’ bagi Greg, mulai dari tuntutan Jack agar Greg menjadi kepala keluarga yang baik sampai-sampai kecurigaan Jack pada rekan kerja Greg yang sangat cantik, Andi Garcia (Jessica Alba). Jack pun rela menjadi mata-mata demi mengungkap dugaan perselingkuhan yang ia yakini tersebut. Lain lagi dengan Bernie (Dustin Hoffman), ayah Greg, yang malah sedang keranjingan belajar tari Flamenco sampai ke Spanyol!

Ben Stiller memang jagoannya film komedi, melihat tingkahnya dalam film ini tentu ampuh membuat saya tertawa. Memang ada beberapa lelucon dalam scene yang kesannya berlebihan, namun terus terang saya masih sedikit terhibur menonton film ini. Mungkin juga karena sebelumnya saya sudah membaca review film ini yang rata-rata berisi caci maki, jadi ketika tadi menonton sudah tidak ada lagi ekspektasi bahwa filmnya akan sebagus film pertama atau paling tidak film keduanya. Ternyata tidak seburuk yang saya kira.
Penampilan Robert De Niro dalam film ini betul-betul jempolan. Setiap kali ia muncul di layar, saya pasti langsung tersenyum. Lucu saja rasanya dengan umur De Niro yang sudah ‘kakek’ tapi masih bisa berakting konyol dan kocak seperti itu. Begitu pula dengan Dustin Hoffman disini, setali tiga uang. Tumbs up for them! Ohh yaa..penampilan sekilas dari si cantik Jessica Alba juga tentu akan membuat para penonron pria ‘semriwinggg’.

Sayangnya, ditangan Weitz entah kenapa lelucon dalam ‘Little Fockers’ malah terkesan terlalu ‘lebay’ dan formula yang dipakai bisa dibilang hampir sama dengan film-film sebelumnya. Tidak ada sesuatu yang fresh disini (meskipun beberapa masih membuat saya terhibur). Namun, plot cerita memang sangat terasa dibuat seadanya saja dan seperti dipanjang-panjangkan. Mungkin ada baiknya kalau franchise ini berhenti disini.




Post a Comment